Membangun Karakter Anak Shalih
Bersama Bapak Dakirin, S. Kep.,Ns.
Assalamu'alaikum wr.wb Sahabat RSMG
Gubug, 1 November 2024 - Suasana khidmat menyelimuti Masjid Assalamah RSU PKU Muhammadiyah Gubug pada pagi ini, ketika Kajian Jumat Pagi dimulai. Para karyawan, penuh semangat, berkumpul untuk merenungkan ilmu yang akan disampaikan oleh narasumber terhormat, Bapak Dakirin,S. Kep.,Ns.
Dengan penuh kearifan dan kehangatan, Bapak Dakirin,S. Kep.,Ns. mengajak hadirin memperdalam pemahaman tentang membangun karakter anak, tema yang sangat bermanfaat, "Membangun Karakter Anak Sholih". Melalui paparannya yang penuh makna, beliau menyoroti lima aspek penting “Untuk Membangun Karakter Anak Sholeh” :
5 Aspek Membangun Karakter Anak Shalih
- Pertama: Aspek Keimanan
Aspek keimanan adalah aspek terpenting dalam membangun karakter anak shalih. Mulai dari mengenalkan bahwa manusia itu makhluk sehingga ada yang menciptakan. Allah subhanahu wata’ala Maha Melihat. Allah subhanahu wata’ala Maha Mendengar. Allah subhanahu wata’ala yang akan menjaga kita. Allah subhanahu wata’ala yang akan membantu kita.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat al-Baqarah ayat 29
“Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu.”
Demikian pula menanamkan keimanan tentang nabi Muhammad sebagai utusan Allah subhanahu wata’ala. Orang tua semestinya mengajari anak supaya cinta kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam meskipun tidak pernah berjumpa dengan beliau. Kemudian memotivasi anak supaya mengamalkan sunah dan berteladan kepadanya.
- Kedua: Aspek Akhlak
Dalam proses membangun karakter anak shalih, orang tua harus memerhatikan aspek akhlak. Seperti melatih anak untuk menjaga kehormatan diri, santun, sopan kepada orang yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda, bersabar, menjaga ucapan, dan akhlak mulia lainnya.
Teladan orang tua adalah kunci utama dalam membangun aspek akhlak pada karakter anak. Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki akhlak karimah sehingga menjadi teladan bagi seluruh manusia.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Al- Qalam ayat 4
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”
- Ketiga: Aspek Wawasan Keilmuan dan Kecerdasan Logis
Hendaknya orang tua selalu memotivasi anak untuk mempelajari ilmu Islam. Mulai dari belajar membaca al-Quran, adab, doa dan zikir, tata cara shalat, hingga ilmu Islam lainnya. Pahamkan anak arti penting memelajari ilmu Islam. Ajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu Islam.
Demikian pula, latih kecerdasan logis anak supaya terus berkembang dengan baik. Kecerdasan otak merupakan anugerah Allah subhanahu wata’ala yang sangat istimewa. Ajarkan kepada anak tentang fondasi berpikir, berkarya, cara memahami sesuatu, cara mengenali sesuatu, dan cara menyelesaikan masalah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam kitab Musnad al-Bazzar hadits nomor 9823, yang artinya
“Ajarilah anak-anak kalian ibadah shalat ketika umurnya beranjak 7 tahun.”
-
Keempat: Aspek Sosial dan Empati
Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia sebagai makhluk yang berbangsa, berkelompok, dan bersuku dengan tujuan agar mereka saling mengenal. Manusia adalah makhluk sosial.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang artinya
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.”
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.”
-
Kelima: Aspek Kesehatan dan Penampilan
Orang tua juga perlu memerhatikan aspek kesehatan dan penampilan dalam membangun karakter anak shalih.
Membiasakan anak dalam menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan badan, menjaga makanan yang berkualitas, olah raga, dan aktivitas semisalnya yang dapat membangun kesehatan dan kekuatan tubuh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 2664, yang artinya “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.”
Selain itu, juga membiasakan anak untuk berpenampilan rapi, menyisir rambut, memotong kuku, memakai pakaian yang menutup aurat, dan semisalnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 91, yang artinya
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.”
Dengan demikian, Kajian Jumat Pagi kali ini dengan tema membangun karakter seorang anak. Semoga kajian hari ini memberi inspirasi bagi kita semua untuk terus membangun karakter anak sholih dalam keluarga. Tugas kita sebagai orang tua dan pengasuh adalah membimbing mereka dengan kasih sayang dan teladan yang baik. Mari kita tanamkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan mereka. Dengan usaha bersama, insya Allah, kita akan melahirkan generasi yang dapat membawa perubahan positif bagi umat.
©️HUMAS RSMG
RSU PKU Muhammadiyah Gubug